Pages

Senin, Oktober 08, 2012

Perbatasan

-->
PERBATASAN


Merauke…
Merauke adalah salah satu kabupaten di provinsi Papua, Merauke terletak di perbatasan antara Indonesia dan Papua Nugini (PNG), Merauke merupakan kota paling timur Indonesia.

Banyak cerita mengenai Merauke, saya ingin menceritakan persoalan pendidikan dan kehidupan di perbatasan. Saya melihat sedikit gambaran tentang Merauke, khususnya di desa Yakiyu, Rawa Biru, Merauke, Papua yang telah ditayangkan Trans 7 pada Indonesiaku edisi 1 Oktober 2012.

Merauke…
Kagum saat melihat warga dan pelajar Merauke yang fasih berbahasa Inggris. Hebat bukan? Di desa terpencil seperti itu warganya fasih berbahasa Inggris, tetapi sayang…. Mereka kurang fasih berbahasa Indonesia. Lalu siapa yang mengajarkan bahasa Inggris kepada anak-anak Yakiyu? Mereka tidak mengerti bahasa Indonesia, berati yang mengajarkan bahasa Inggris tentunya bukan orang Indonesia melainkan mereka bekajar di Papua Newguinea (PNG).

Miris mengetahui jika anak Indonesia yang mendapat  hak memperoleh pendidikan tetapi mereka tidak mendapat hak itu. Justru yang memenuhi kebutuhan pendidikan mereka adalah negara lain.
Merah putih berkibar, patok perbatasan terjaga, nasionalisme berkobar, tapi apa daya tanah air mengabaikan. Warga Merauke khususnya Yakiyu secara rajin setiap hari bergiliran menjaga dan membersihkan patok perbatasan  bersama aparat TNI. Tidak usah dipertanyakan lagi besarnya kepedulian mereka mengabdi pada NKRI. Kejamnya petinggi negara yang mengabaikan anak emas negaranya sendiri.

Kecewa, kecewa, kecewa, berat. Jika dulu saya sangat tidak setuju kalau Papua pisah dengan NKRI tapi sekarang saya bingung. Bagaimana tidak? Seandainya Papua tetap di Indonesia tetapi menderita lebih baik mereka bersama negara lain yang peduli dengan mereka. Tidak seperti tanah air ini.



Berkobar-kobar nasionalismeku
Berapi-api dalam dadaku
Tetap terjaga batas negaraku
Akan kujaga eloknya tanah air Indonesia

Tapi kau tak peduli
Besar nian pengorbanan kami
Sudah lupakah engkau bumi pertiwiku?
Lalaikah engkau pada anak bangsamu?

Sudahlah
Kami tak mengerti…………..